KEMACETAN DI JATINGALEH SEMARANG TERUS BERKEMBANG
Kota Semarang dikenal sebagai kota transit. Namun ada
sebagian orang juga menjadikan kota Semarang sebagai kota wisata. Banyak
orang-orang dari luar daerah berdatangan ke Semarang, baik itu hanya untuk
transit maupun untuk berwisata. Wisata di kota Semarang juga tidak kalah dengan
wisata-wisata di daerah lain. Misalnya seperti lawang sewu, kota lama, simpang
lima, tugu muda, dan masih banyak lagi. Sebagai kota transit dan kota wisata
tidak bisa lepas dari kemacetan. Semarang memiliki daerah-daerah tertentu yang
rawan akan kemacetan, misalnya di Jatingaleh. Pusat kemacetan di daerah
Jatingaleh yaitu di kawasan pasar Jatingaleh. Pasar Jatingaleh terletak di
semarang bagian selatan, tepatnya setelah jalan turunan gombel. Jalan ini
merupakan jalan utama menuju ke kota selain melewati jalan tol. Setiap hari
terutama jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore daerah ini menjadi neraka bagi para
pengendara. Semua orang menginginkan untuk segera tiba di tempat tujuan mereka.
Ada yang ingin segera tiba ke kantor, ke sekolah, maupun ke pasar. Banyak
sekali kendaraan bermotor yang tumpah ruah di daerah tersebut. Pertemuan mobil
dari berbagai arah juga terjadi di daerah pasar jatingaleh. Mobil-mobil dari
arah Ungaran, dari arah pintu keluar tol Solo-Jogja dan Jakarta, dan
mobil-mobil dari arah semarang menuju ke arah solo-jogja bertemu menjadi satu.
Hal ini yang menyebabkan daerah tersebut rawan akan kemacetan. Selain itu
padatnya pasar Jatingaleh serta persimpangan arah ke stadion Jatidiri juga
menjadi penyebabnya. Sangat disayangkan di daerah ini sangat minim petugas
kepolisian yang mengatur lalu lintas. Sebagai kawasan perdagangan, pasar
Jatingaleh seharusnya memiliki sarana menyebrang untuk pejalan kaki. Baik itu
berupa jembatan penyebrangan, maupun zebra cross. Akibat minimnya sarana
tersebut, para pejalan kaki pun menyebrang di sembarang tempat, hal ini akan
menambah parah kemacetan di daerah tersebut. Selain itu sarana traffic light
yang tidak memadai juga menjadi kendala untuk mengurangi kemacetan di daerah pasar
Jatingaleh ini. Sebagai masyarakat pasti ingin kenyamanan dalam berlalulintas.
Namun sebagai masyarakat pun juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk
merealisasikan keinginan tersebut. Yang bisa dilakukan hanya sekedar berkendara
dengan baik sesuai peraturan lalu lintas. Selain itu masyarakat hanya bisa
menunggu pembenahan dari pemerintah daerah setempat atas masalah-masalah klasik
yang selalu terjadi di kota-kota besar tersebut.
Sumber :
Herusansono, Winarto. 2013. “Rawan
Macet di Jatingaleh Semarang” dalam kutipan http://regional.kompas.com/read/2013/02/28/1001086/Rawan.Macet.di.Jatingaleh.Semarang diakses pada 3 Oktober 2014.
https://www.google.co.id/search?q=MACET+DI+JATINGALEH+SEMARANG&client=firefox-a&hs=laR&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=sb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=pPsvVInCFNCVuQSi4YII&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=624#imgdii=_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar